Dua Siswi MAN 2 Kudus Ciptakan Inovasi Rupakala untuk Lestarikan Budaya Nusantara
Kudus – Dua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus, Naila Kirania Maulidia dan Kitana Aisya Az-Zahra, berhasil menciptakan sebuah inovasi kreatif bernama Rupakala: Rakit Ulang Kisah Nusantara melalui Kreasi Booknook Interaktif dan Edukatif. Karya ini mereka ajukan dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi. Rupakala merupakan produk booknook tiga dimensi berbasis konsep Do It Yourself (DIY) yang terbuat dari limbah kayu lapis daur ulang. Selain ramah lingkungan, produk ini juga menggabungkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menghadirkan pengalaman belajar budaya yang interaktif dan menyenangkan.
Melalui fitur marker yang dapat dipindai, pengguna dapat mengakses video edukatif tentang sejarah dan filosofi kebudayaan Yogyakarta—daerah yang terkenal dengan kearifan lokal dan nilai-nilai tradisionalnya. Selain berfungsi sebagai media edukasi budaya, Rupakala juga memiliki nilai estetika dan fungsional karena dapat digunakan sebagai lampu tidur dan alarm dekoratif. Proses pengembangan produk ini dilakukan sepanjang tahun 2025 di lingkungan MAN 2 Kudus, dengan melibatkan pengrajin lokal serta komunitas pelestari budaya sebagai mitra kerja.
Karya Rupakala lahir dari keprihatinan terhadap menurunnya minat literasi generasi muda dan semakin kuatnya pengaruh budaya asing dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan kreatif yang memadukan teknologi modern dengan nilai-nilai kearifan lokal, Naila dan Kitana ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk lebih mencintai budaya sendiri. Inovasi ini bukan hanya menghasilkan produk yang menarik dan bernilai jual tinggi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi kreatif, serta praktik keberlanjutan lingkungan. Rupakala menjadi bukti bahwa pelajar Indonesia mampu berinovasi dengan cerdas, kreatif, dan tetap berpijak pada akar budaya bangsanya.