Tim SapaPangan MAN 2 Kudus Tampilkan Inovasi pada Forum Penajaman Rekomendasi Riset BRIDA Jawa Tengah
Kudus – Tim SapaPangan MAN 2 Kudus kembali menegaskan eksistensi dan perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui partisipasi aktif pada kegiatan Penajaman Rekomendasi Riset bertema “Potensi Lokal untuk Mendukung Ketersediaan Pangan dalam Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Tengah”. Forum ini diselenggarakan oleh BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Jawa Tengah dan berlangsung di kantor BRIDA (12/1).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) Jawa Tengah dan berlangsung di kantor BRIDA ini dihadiri oleh berbagai pihak strategis, meliputi Kepala Bidang Pelaksanaan Riset BRIDA Provinsi Jawa Tengah, Tim Peneliti Utama BRIDA, para tenaga ahli penelitian yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Untidar serta Guru Besar UNS, Tim SPPG Kota Semarang, serta perwakilan mahasiswa dari UGM dan UNS.
Pada kesempatan ini, Tim SapaPangan MAN 2 Kudus dipercaya memaparkan inovasi aplikasi monitoring yang dikembangkan untuk mendukung implementasi program nasional Makan Bergizi Gratis. Aplikasi tersebut dirancang untuk membantu proses pemetaan potensi pangan lokal, pengelolaan bahan baku, hingga monitoring distribusi agar lebih tepat sasaran.
Inovasi ini sebelumnya juga telah dipresentasikan pada bulan Agustus lalu di Kantor Gubernur Jawa Tengah dan kembali mendapat apresiasi atas keberlanjutannya.
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, menyampaikan apresiasi atas peran aktif siswa dalam forum strategis tersebut.
“Kami bangga karena siswa MAN 2 Kudus dapat berkontribusi langsung dalam isu ketahanan pangan nasional. Inovasi ini bukan hanya bentuk kreativitas, tetapi juga komitmen nyata madrasah dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujarnya.
Akhdan, Ketua Tim SapaPangan MAN 2 Kudus, juga mengungkapkan motivasinya dalam pengembangan aplikasi ini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa siswa madrasah juga mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi. Harapannya, inovasi ini bisa digunakan secara lebih luas dan memberikan manfaat nyata bagi pelaksanaan program makan bergizi gratis,” tuturnya.
MAN 2 Kudus berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan dan menjadi bagian dari kontribusi madrasah dalam pembangunan daerah maupun nasional.

