Siswi MAN 2 Kudus Sulap Limbah Kedelai Jadi SOYA PATCH GLYSSENCE, Inovasi Hijau untuk Kulit Berjerawat
Kudus – Inovasi menarik datang dari siswi MAN 2 Kudus. Dua pelajar, Milliyya Jazila (XII-7) dan Syahda Brinda Athiyya (XI-6) dengan pembimbing Mutiara Hapsari, M.Si., berhasil menciptakan produk SOYA PATCH “GLYSSENCE”, solusi perawatan kulit berjerawat berbahan dasar ekstrak alami dari limbah kulit ari kedelai. Inovasi ini akan dipresentasikan dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
FIKSI 2025 mengangkat tema “Kewirausahaan Hijau: Solusi Lokal untuk Masa Depan Berkelanjutan”, yang bertujuan melahirkan gagasan kreatif siswa SMA/SMK di bidang ekonomi hijau, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital. Final lomba yang akan berlangsung pada 26–31 Oktober 2025 di Hotel Mercure, Jakarta Selatan.
Melalui SOYA PATCH GLYSSENCE, limbah kulit ari kedelai hasil sampingan industri tahu dan tempe Kudus, disulap menjadi produk bernilai guna. Produk ini hadir dalam dua varian, yaitu patch untuk jerawat aktif yang berfungsi meredakan peradangan sekaligus melawan bakteri penyebab jerawat, serta patch untuk bekas jerawat yang diformulasikan untuk membantu regenerasi kulit dan memudarkan noda bekas jerawat.
Proses pembuatan GLYSSENCE diawali dengan mengekstrak kulit ari kedelai. Ekstrak ini tidak langsung digunakan, melainkan melalui serangkaian uji, seperti uji antibakteri, uji antioksidan, uji biodegradable, uji daya serap, uji organoleptik, dst untuk memastikan potensi bioaktifnya terhadap kulit berjerawat. Setelah terbukti memiliki aktivitas positif, ekstrak dipadukan dengan bahan alami pendukung, lalu diformulasikan menjadi lapisan tipis berbentuk patch steril yang biodegradable dan ramah lingkungan.
“Dengan GLYSSENCE, kami ingin menunjukkan bahwa limbah sederhana dari sekitar kita bisa menjadi solusi hijau yang bermanfaat bagi kesehatan kulit sekaligus ramah lingkungan,” ujar Milliyya Jazila dan Syahda Brinda Athiyya, siswi MAN 2 Kudus pencetus ide Soya Patch GLYSSENCE.
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, turut menyampaikan kebanggaannya: “Karya ini sebuah inovasi produk yang luar biasa, mengikuti usia dikalangan remaja. Dengan semangat FIKSI 2025, melahirkan wirausaha muda yang peduli lingkungan. Semoga bisa terus menginspirasi siswa lain untuk terus berinovasi dengan potensi lokal.”
Kini, produk GLYSSENCE sudah dapat ditemukan di berbagai platform digital, mulai dari Instagram, Facebook, hingga e-commerce, sebagai bentuk keseriusan tim dalam mengembangkan inovasi ini ke ranah kewirausahaan hijau yang nyata.
Dengan semangat kewirausahaan hijau, GLYSSENCE diharapkan tidak hanya menjadi karya kompetisi, tetapi juga peluang nyata dalam menciptakan produk perawatan kulit alami yang ramah lingkungan, mendukung ekonomi hijau, dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.