Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Kunjungi MAN 2 Kudus, Gali Praktik Baik Pendidikan Antikorupsi
Kudus – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melalui tim peneliti dari DPPM melakukan kunjungan ke MAN 2 Kudus untuk menggali informasi dan berdiskusi terkait praktik baik pendidikan antikorupsi yang telah diimplementasikan di MAN 2 Kudus. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium OST lantai 4 MAN 2 Kudus (13/8).
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Tim Peneliti DPPM UAD Yogyakarta, Prof. Dr. Sumaryati, M.Hum., bersama para anggota, disambut hangat oleh Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak. Acara diawali dengan pembacaan doa mahalul qiyam, dilanjutkan sambutan dari Kepala MAN 2 Kudus yang menekankan pentingnya budaya 3S (Salam, Salim, Senyum) serta mengenalkan konsep MAN 2 Kudus Bahagia, akronim dari Barokah, Amanah, Humanis, Akuntabel, Genius, Istiqomah, dan Aman.
Prof. Dr. Sumaryati, M.Hum. dalam sambutannya memaparkan bahwa MAN 2 Kudus dipilih sebagai lokasi rujukan karena madrasah ini telah terbukti memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan antikorupsi. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi sebagai salah satu penerima penghargaan Anti-Corruption Academy (ACA), sehingga layak menjadi contoh inspiratif bagi lembaga pendidikan lainnya.
Fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari proses internalisasi pendidikan antikorupsi di MAN 2 Kudus, yang telah terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan madrasah, yang berfokus pada nilai pembiasaan tanggung jawab, dan kepedulian lingkungan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pertukaran cinderamata antara kedua pihak, diakhiri sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi atas terjalinnya silaturahmi dan kerja sama.
Pada sesi terakhir, dilaksanakan Forum Group Discussion (FGD) yang dibagi menjadi tiga kelompok. Diskusi ini mendalami lebih jauh implementasi praktik baik di MAN 2 Kudus, termasuk proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi serta dampak positif yang telah dirasakan oleh warga madrasah. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal kerja sama yang lebih luas antara UAD Yogyakarta dan MAN 2 Kudus, sekaligus menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk mengembangkan pendidikan antikorupsi secara berkelanjutan.