Peringatan Isra’ Mi’raj Bersama Gus Qoyyum

Kudus – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus melalui pengurus Ikatan Remaja Mushola (IRMUSH) Nurul Iman, menggelar Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan mengusung tema “Semangat Isra’ Mi’raj dalam Penguatan Ukhuwah Islamiah”.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Musholla Nurul Iman MAN 2 Kudus, Selasa 7 Februari 2023, yang dihadiri seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.

Acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran, pembacaan sholawat Asnawiyah, dan pembacaan maulid Al Barjanji Nabi Muhammad SAW oleh grup rebana Syauqun Nada MAN 2 Kudus. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan kepala madrasah, mauidhoh khasanah, dan doa.

Dalam sambutannya, Kepala MAN 2 Kudus Drs. H. Shofi, M.Ag., mengharap peringatan Isra’ Mi’raj sebagai bukti kecintaan kita pada Rasulullah Muhammad SAW ini bisa memberikan barokah untuk keluarga besar MAN 2 Kudus, semuanya sehat wal’afiat, diberikan kelancaran dan kemudahan dalam mengemban amanah, seluruh siswa-siswi MAN 2 Kudus menjadi anak yang sholeh sholihah, serta siswa kelas XII bisa lulus semua dan diterima di perguruan tinggi yang dipilihnya.

Mauidhoh khasanah disampaikan oleh K.H. Abdul Qoyyum Mansyur dari Lasem Rembang. Di antara pesan mauidhohnya bahwa dalam perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ditunjukkan dengan beragam siksa bagi orang-orang yang berdosa ketika hidup di dunia, misalnya bagi pemakan riba, penjudi, dan pezina. Maknanya agar kita semua menjauhi dosa agar terhindar dari azab dan siksa. Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Allah SWT memberikan secara langsung perintah sholat lima waktu kepada Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan betapa penting dan istimewanya ibadah sholat, untuk itu harus kita tegakkan dan tidak boleh ditinggalkan.

Gus Qoyyum menjelaskan bahwa ada tiga hal yang bisa menyebabkan kerusakan di bumi, yaitu komunis, sosialis, dan sekulerisme. Janganlah merusak di buminya Allah. Laa tuhsibu fil ardhli. Hiasilah bumi dengan pintu belajar, studi, baca jurnal, ibadah, berdzikir, mujahadah, berpuasa sunnah, tahajjud, silaturahmi, beritikad baik, dan amal-amal sholeh lainnya. Ada tiga jalur mencari ilmu, yaitu membaca (iqra’), menulis (pena), dan taqwa. Dalam menuntut ilmu maka dibutuhkan kesungguhan dan ketekunan. Kuncinya dalam menuntut ilmu adalah orang tua memberikan kepada anak gizi/makanan yang halal, supaya bisa menjadi ilmu dan akhlak yang baik.

Acara pengajian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh K.H. Abdul Qoyyum Mansyur dengan memberi ijazah doa khusus agar dibaca disaat akhir doa kita, yaitu membaca: “Ya Allah… Cespleng cespleng cespleng… Yaa Rahman… Yaa Rohiim…”

Semoga kita bisa mengamalkan hikmah pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan meningkatkan iman, taqwa, dan amal sholeh.

5/5 (49)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *