MAN 2 Kudus Gelar Salat Gaib Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan Malang
Kudus – Siswa dan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus menggelar salat gaib dan doa bersama di Mushola Nurul Iman milik madrasah, Rabu (5/10/2022). Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan korban nyawa sampai seratus lebih. Dalam tragedi Kanjuruhan tersebut, banyak suporter meninggal dunia dan mengalami luka-luka seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Doa bersama dan salat gaib ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 10 sampai kelas 12. Jumlahnya sekitar 1.265 siswa.
Sebelum salat gaib para siswa melantunkan asmaul husna bersama-sama. Kemudian dilanjutkan membaca surat Al Fatihah 21 kali untuk kesuksesan lima orang siswa MAN 2 Kudus yang sedang mengikuti lomba OSN (Olimpiade Sains Nasional) tingkat nasional yang dipimpin langsung oleh Kepala MAN 2 Kudus, Shofi.
Dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan istighosah, yang diakhiri dengan sholat gaib dan doa bersama.
Kepala MAN 2 Kudus, Shofi, mengatakan, apa yang pihaknya lakukan merupakan bentuk kepedulian dan penghormatan kepada korban yang meninggal atas targedi di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan Arema melawan Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.
“Guru dan siswa MAN 2 Kudus melakukan doa bersama dan salat gaib ini adalah bentuk kepedulian MAN 2 Kudus kepada mereka yang tertimpa musibah meninggal dunia mudah-mudahan diampuni dosa-dosanya dan amal mereka diterima di sisi Allah, untuk korban yang sakit dan masih dirawat mudah-mudahan lekas sembuh, serta untuk seluruh keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah,” kata Shofi.
Doa bersama berikut salat gaib ini lazim dilakukan oleh MAN 2 Kudus. Biasanya dilakukan saat terjadi musibah.
Untuk doa bersama dan sholat gaib yang hari ini dilakukan adalah mendoakan korban tragedi Kanjuruhan, karena menurutnya korban adalah sesama warga Indonesia. Ini merupakan bentuk kepedulian dan simpati secara sosial keluarga besar MAN 2 Kudus kepada korban.
Salah seorang siswa, Adela Zakiya Hafid, mengatakan, sangat sedih atas tragedi di Kanjuruhan. Dia hanya berharap agar mereka yang meninggal diterima di sisi Allah.
“Kami benar-benar berduka cita soalnya ada banyak korban,” katanya.
Siswa MAN 2 Kudus lainnya, Diana, berharap tidak ada kerusuhan sepak bola lagi di Indonesia.
“Semoga tragedi ini menjadi yang terakhir dan bisa sebagai pembelajaran untuk semua pihak,” ungkapnya.
Waaaw jadi bangga sekolah di man2
terima kasih🙏
sukses selalu
terima kasih🙏
keren man 2 kudus
wah🥹
Rest in peace saudara-saudaraku
Wah, keren sekali, sangat mengapresiasi
Sangat patut ditiru karena ini dapat mendekatkan diri kepada Allah, dan ada sila kemanusiaan
waaa bagus bangett😍😍😍😍