MLAKU MLAKU BARENG SANTRI 2017
Tahun 2015 presiden RI, Ir. H. Joko Widodo telah mengeluarkan perpres yang berisi bahwa tanggal 22 Oktober resmi ditetapkan sebagai Hari Santri Naisonal. Kudus yang dikenal sebagai kota santri ikut memperingati acara tersebut. Rangkaian acara dilaksanakan mulai tanggal 13 Oktober 2017 yakni acara santri preneurship, diakhiri dengan kegiatan mlaku-mlaku bareng santri yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2017. Ini merupakan tahun ke-dua Bupati Kudus, H. Musthofa mengadakan mlaku-mlaku bareng santri.
Mlaku-mlaku bareng santri yang bisa disebut pawai ini, diikuti oleh 100.000 santri se-Kabupaten Kudus. Uniknya, para peserta diwajibkan untuk memakai sarung yang memang menjadi identitas para santri. Prosesi pada acara ini diawali dengan senam dzikir oleh MA NU BANAT, dilanjutkan pembukaan. Setelah acara pembukaan, terdapat pertunjukan aksi dari Pagar Nusa dan marching band dari MAN 2 Kudus. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia.
Mlaku-mlaku bareng santri dimulai pada pukul 07.00 WIB. Adapun rute perjalanan MMBS mengambil start dari alun-alun Simpang 7 Kudus ke selatan melewati Jalan Jendral Ahmad Yani, lampu merah utara Kudus Plaza (Matahari) ke barat, lalu menuju Jalan K.H. Wahid Hasyim, sampai di lampu merah pekojan ke timur melewati Jalan Sunan Kudus lalu kembali menempati alun-alun Simpang 7 Kudus.
Setelah sampai di alun- alun Simpang 7, terdapat hiburan dari KS2K bersama Gus Apang untuk memeriahkan acara tersebut. Selanjutnya, pembagian doorprize untuk para peserta yang beruntung. Dalam acara ini hadiah utamanya berupa 2 unit sepeda motor, 5 buah sepeda gunung, sebuah mesin cuci. Habib Syafiq Al Kaff pun ikut berpartisipasi dalam pembagian hadiah utama. Dan juga panitia memberikan hadiah khusus bagi peserta yang lahir pada tanggal 29 Oktober dengan syarat memberikan kartu identitas. Bagi peserta yang tidak membawa identitas, ditunggu 3×24 jam. Jika tidak memberikan kartu dalam waktu yang telah ditentukan, maka hadiah tersebut dianggap hangus.
Asisten bagian ekonomi Kabupaten Kudus menyampaikan untuk seluruh santri di Kudus menjadi santri “GusJiGang” yaitu santri yang bagus, suka mengaji, dan handal berdagang. Tak hanya itu, beliau juga berpesan bahwa santri di era globalisasi ini mampu menguasai teknologi yang berkembang.