MAN 2 Kudus Ukir Prestasi Nasional di Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) 2025
Kudus — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh peserta didik MAN 2 Kudus dalam ajang Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) 2025 yang diselenggarakan oleh Abak Academy dengan dukungan institusi pendidikan ternama dan mitra nasional. Diantaranya adalah FMIPA Universitas Gadjah Mada, Artificial Intelligence Center Indonesia – LST Universitas Indonesia dan Taiwan Centre Indonesia dan Insan Madani Center (IMC) juga turut serta mendukung kegiatan ini
Dalam kompetisi nasional yang mengusung tema Matematika, Sains, Teknologi, dan Lingkungan tersebut, tiga peserta didik MAN 2 Kudus berhasil meraih medali perunggu (bronze medal) di dua kategori berbeda. Mereka adalah Tsani Izzati Zahra (kelas XII.2) bidang biomedis, farmasi gizi dan kesehatan serta tim riset yang terdiri atas Syareefa Aisha Bailina (kelas XII.5) dan Anif Fathiya Achsan Salsabila (kelas XII.6) bidang ilmu hayati, kimia dan lingkungan.
Ketiga peserta didik tersebut dibimbing oleh Munirotun Roiyana, S.Si., M.Si., guru pembimbing riset MAN 2 Kudus yang telah banyak mengantarkan siswa meraih prestasi di bidang penelitian dan inovasi.
Penelitian yang Berdampak dan Inovatif
Dalam ajang ini, karya riset yang diajukan oleh peserta didik MAN 2 Kudus tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki nilai kebermanfaatan tinggi bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Penelitian Syareefa Aisha Bailina dan Anif Fathiya Achsan Salsabila berjudul “Uji Efektivitas Ulat Hongkong (Tenebrio molitor L.) dan Ulat Jerman (Zophobas morio L.) dalam Proses Biodegradasi Secara Selektif pada Polimer Tipe Polietilena Tereftalat, Polistirena, dan Polipropilena dalam Upaya Penanggulangan Limbah Plastik.”
Riset ini bertujuan untuk mencari solusi biologis terhadap permasalahan limbah plastik yang semakin meningkat, dengan memanfaatkan kemampuan alami larva serangga dalam proses biodegradasi. Hasil penelitian menunjukkan potensi positif penggunaan kedua jenis ulat tersebut dalam mengurai plastik jenis tertentu, sehingga membuka peluang baru dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan.
Sementara itu, Tsani Izzati Zahra melalui penelitiannya yang berjudul “Identifikasi Plasmodium inui pada Anopheles spp sebagai Upaya Pengendalian Malaria Zoonotik di Kawasan Goa Kreo Semarang,” melakukan kajian ilmiah terhadap kemungkinan penularan malaria yang berasal dari hewan ke manusia (zoonotik). Penelitian ini menjadi penting karena dapat membantu pemetaan potensi penyebaran penyakit dan strategi pencegahannya di wilayah-wilayah rawan seperti kawasan Goa Kreo, Semarang.
Dibimbing dengan Ketelatenan dan Semangat Ilmiah
Proses penelitian hingga kompetisi KREASI 2025 dilalui dengan penuh semangat dan kerja keras dengan waktu penelitian selama tiga bulan. Para peserta didik harus melewati beberapa tahap, mulai dari seleksi proposal, penyusunan laporan penelitian, hingga tahap final presentasi hasil riset di hadapan dewan juri tingkat nasional.
Menurut Munirotun Roiyana keberhasilan ini merupakan hasil dari ketekunan dan kerja sama yang solid antara guru dan peserta didik.
“Anak-anak menunjukkan semangat luar biasa sejak awal. Mereka bukan hanya belajar teori, tapi juga benar-benar turun melakukan observasi, eksperimen, dan analisis data. Hasil yang mereka raih ini menjadi bukti bahwa siswa madrasah mampu berkompetisi dalam bidang riset yang serius dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Apresiasi dari Kepala MAN 2 Kudus
Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih peserta didiknya.
“Kami bangga atas capaian luar biasa yang diraih oleh peserta didik MAN 2 Kudus di ajang KREASI 2025 ini. Prestasi ini menunjukkan bahwa madrasah tidak kalah bersaing dalam dunia riset dan inovasi. Anak-anak ini telah membuktikan bahwa semangat ilmiah dan kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui penelitian yang aplikatif dan berdampak,” tutur Ali Musyafak.
Beliau menambahkan, capaian ini menjadi bukti nyata bahwa MAN 2 Kudus terus berkomitmen mencetak generasi muda yang berintegritas, inovatif, dan berdaya saing tinggi, baik dalam bidang akademik, sains, maupun karakter.
“Kami berharap semangat riset dan inovasi terus tumbuh di kalangan siswa. Semoga ke depan, karya mereka tidak hanya berhenti pada lomba, tetapi bisa dikembangkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” imbuhnya.
Kompetisi Nasional yang Prestisius
Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) merupakan ajang tahunan yang telah terkurasi oleh Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) di bawah Kementerian Pendidikan. Melalui kegiatan ini, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan ilmiah dalam menghadapi tantangan global.
Prestasi ini sekaligus menambah deretan penghargaan yang berhasil diraih MAN 2 Kudus di tingkat nasional. Madrasah ini terus membuktikan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga berdaya saing dalam sains, teknologi, dan penelitian.


